October 10, 2012

Versi materi oleh Eni A dan Tri H


Apa saja manfaat citra penginderaan jauh itu ? Di depan kamu telah mempraktikkan bagaimana membuat peta sederhana melalui interpretasi citra penginderaan jauh. Dengan cara sederhana tersebut kamu bisa mengembangkannya untuk memperoleh informasi lebih dari sekadar apa yang tampak pada citra. Taruhlah kamu ingin mengetahui kepadatan penduduk suatu wilayah dari sebuah foto udara. Tahukah kamu bagaimana mendapatkan informasi tersebut melalui citra? Ya, untuk memperolehnya perlu analisis lebih lanjut dan mengintegrasikannya dengan berbagai data.




Nah, berikut ini berbagai contoh pemanfaatan penginderaan jauh.


1. Memprediksi Data Kependudukan
Melihat manfaat ini, tahukah kamu data penginderaan jauh manakah yang dapat digunakan? Tepat sekali, data yang mempunyai resolusi spasial yang tinggi dapat digunakan. Foto udara skala besar atau citra Ikonos misalnya, yang mempunyai resolusi spasial sebesar  1 meter. Resolusi ini berarti bahwa benda di permukaan Bumi dengan ukuran lebih dari 1 meter atau minimal 1 meter masih tampak pada citra.   

Alasan mengapa harus digunakan data foto skala besar atau Ikonos karena kelebihannya dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menghitung tipe perumahan secara individual. Jika perumahan secara individu bisa terdeteksi, maka dipadukan dengan data jumlah orang yang biasa menghuni setiap unit perumahan diperoleh informasi kepadatan penduduk. Formula yang digunakan sebagai berikut.





Meskipun terlihat mudah, tetapi pemanfaatan seperti ini memerlukan kecermatan dalam identifikasi dan menghitung unit rumah. Bisa jadi kesulitan timbul karena sering kali atap rumah tertutup oleh vegetasi, kesulitan dalam membedakan sebuah bangunan sebagai rumah atau mempunyai penggunaan yang lain, perkantoran misalnya.


2. Mengestimasi Wilayah Rawan Banjir
Pengenalan wilayah rawan bencana dapat dilakukan dengan mengidentifikasi ada tidaknya faktor penyebab bencana tersebut di suatu wilayah. Begitu juga dengan estimasi wilayah rawan banjir melalui citra, dilakukan dengan mengenali faktor penyebab banjir melalui citra. Kejadian banjir pada umumnya terjadi di wilayah datar, berdekatan dengan sungai besar, drainase jelek yang dipengaruhi oleh kemiringan lereng yang tinggi dan tekstur tanah yang tidak mendukung.

Proses estimasi ini bisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan geomorfologi yang dilakukan dengan memerhatikan pola dan rona atau warna. Hal yang diidentifikasi paling awal adalah bentang alam. Bentang alam inilah kemudian bisa digunakan sebagai satuan pemetaan yang dideteksi lebih jauh lagi karakteristik parameter penyebab banjir yang ada padanya, ditambah dengan informasi yang tidak bisa diperoleh dari citra seperti kondisi curah hujan.


3. Mendeteksi Kondisi Tanaman Pertanian
Di suatu lahan pertanian, seperti kawasan perkebunan banyak menggunakan foto udara untuk mendeteksi kondisi tanaman. Jenis foto udara yang digunakan, yaitu foto udara inframerah. Variasi pantulan tanaman menandakan kondisi klorofil dengan berbagai gejala. Kondisi tanaman yang stres (berpenyakit) menunjukkan pantulan yang berbeda dengan tanaman yang sehat.


4. Pemetaan Penggunaan Lahan
Memang mendeteksi penggunaan lahan bisa dilakukan lebih teliti dengan menggunakan foto udara. Hal ini tidak menutup kemungkinan penggunaan citra dalam hal yang sama. Bahkan menggunakan citra dapat dilihat hubungan antara bentang lahan dan penggunaan lahan secara langsung.


5. Menentukan Budi Daya Laut
Potensi laut di Indonesia sangat besar. Sayangnya kekayaan ini tidak disadari oleh banyak masyarakat bahkan yang tinggal di wilayah pesisir. Akibatnya, masyarakat kurang mengetahui bahwa teknologi penginderaan jauh pun bisa dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan budi daya laut. Beberapa parameter biofisik perairan yang diperlukan dalam budi daya laut dan bersifat dinamis bisa dideteksi dari citra Landsat menggunakan algoritma atau rumusan tertentu yang sudah dikalibrasi dengan data lapangan.

Ekstraksi parameter dilakukan dengan dua citra yang mewakili kondisi dua musim di Indonesia. Tingkatan kesesuaian perairan laut diperoleh dengan melakukan overlay (tumpang susun) seluruh parameter untuk semua musim. Selanjutnya, dipadukan dengan tingkat kesesuaian musim yang berbeda sehingga diperoleh kesesuaian perairan yang mewakili dua musim. Parameter yang dinamis diperoleh dengan menggunakan data satelit multitemporal. Selain itu, analisis potensi juga mempertimbangkan faktor pembatas seperti keterlindungan, daerah konservasi, serta faktor penimbang seperti aksesibilitas dan pencemaran udara.

Nah, sekarang kamu tahu beberapa contoh manfaat penginderaan jauh. Kamu bisa mengetahui lebih jauh pemanfaatannya dengan mengunjungi situs internet pada instansi yang menggunakan hasil teknologi penginderaan jauh, seperti Lapan di www.lapan.go.id atau Bakosurtanal di www.bakosurtanal.go.id.

Jika kamu cermati lagi contoh pemanfaatan citra penginderaan jauh, dibutuhkan juga unsur penunjang untuk pengolahan data penginderaan jauh. Salah satunya dengan SIG. Apa dan bagaimana dengan SIG, akan kamu pelajari pada bab setelah ini.

0 komentar:

Post a Comment