September 8, 2013


Versi materi oleh Marwan S


R. Moh. Ali dalam Ismaun menyatakan bahwa sejarah sebagai peristiwa adalah kejadian, kenyataan, aktualitas, sejarah in concreto, yang sebenarnya telah terjadi atau berlangsung pada waktu atau masa yang lampau. Sejarah sebagai peristiwa, berarti suatu kejadian di masa lampau, sesuatu yang sudah terjadi, dan sekali jadi (einmalig), tidak bisa diulang. Sejarah sebagai peristiwa adalah suatu kenyataan yang objektif, artinya kenyataan yang benar-benar ada dan terjadi dalam kehidupan masyarakat manusia. Kenyataan ini ada dapat dilihat dari fakta-fakta sejarahnya.

Peristiwa sejarah terjadi dalam ruang lingkup yang beragam. Mulai dari ruang lingkup yang lebih kecil sampai kepada ruang lingkup yang lebih besar. Ruang lingkup secara administratif pemerintahan bisa mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten atau kota, provinsi, negara, dan dunia. Sebuah peristiwa sejarah bisa saja terjadi hanya di negara tertentu saja, misalkan bagaimana perubahan pada masyarakat di Inggris dengan adanya Revolusi Industri, apakah mereka tetap menjadi buruh atau pekerjaan lainnya.



Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sejarah, dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:


a. Peristiwa sosial merupakan sejarah yang terjadi atau timbul dapat disebabkan oleh peristiwa-peristiwa lainnya yang mengakibatkan terjadinya perubahan sosial. Perubahan sosial merupakan sesuatu yang bersifat universal, dan akan selalu terjadi di berbagai tempat, kondisi, ataupun situasi yang berbeda. Perubahan ini terkait dengan lokasi, manusia, serta sisi fungsional dari unsur-unsur lama dan unsur-unsur baru, serta kondisi lingkungan yang ada. 

Perubahan social yang terjadi masyarakat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

- Adanya penemuan-penemuan baru. 
Menurut Ogburn dan Nimkoff penemuan-penemuan baru adalah penciptaan pengelompokan individu-individu yang baru, atau penciptaan adat istiadat baru, maupun suatu perilaku sosial yang baru. Akan tetapi yang terpenting adalah akibatnya terhadap lembaga-lembaga kemasyarakatan, dan akibat lanjutnya pada bidang-bidang kehidupan lain. Penemuan-penemuan baru dapat dibedakan dalam pengertian-pengertian discovery dan invention.

Discovery adalah penemuan unsur kebuadayaan baru, baik berupa alat, ataupun yang berupa gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian cipataan individu. Discovery baru menjadi invention kalau masyarakat sudah mengakui, menerima serta menerapkan penemuan baru itu. Seringkali proses dari discovery sampai ke invention membutuhkan suatu rangkaian pencipta-pencipta. Penemuan-penemuan baru ini misalnya, ideologi baru, aliran-aliran kepercayaan yang baru, sistem hukum yang baru dan seterusnya.

- Pertambahan dan berkurangnya jumlah penduduk. 
Pertambahan penduduk yang sangat cepat misalkan di Pulau Jawa menyebabkan terjadinya perubahan dalam stuktur masyarakat, terutama lembagalembaga kemasyarakatannya. Misalkan, orang mengenal hak milik idividual atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, bagi hasil dan selanjutnya, yang sebelumnya tidak dikenal. Berkurangnya penduduk mungkin disebabkan perpindahannya penduduk dari desa ke kota atau dari daerah ke daerah lain, misalnya urbanisasi.

- Adanya pertentangan atau konflik. 
Pertentangan mungkin terjadi antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok. Pertentangan antarkelompok mungkin terjadi antara, generasi tua dengan generasi muda, misalkan pertentangan pemuda dan Sukarno mengenai proklamasi kemerdekaan yang melahirkan peristiwa Rengasdengklok.

- Terjadi pemberontakan atau revolusi. 
Contohnya revolusi Rusia pada tahun 1917.

- Peperangan. 
Peperangan dengan negara lain dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Contohnya dalam Perang Dunia I dan II banyak sekali mengalami perubahan dalam lembaga kemasyarakatannya. Perang Dunia I memberikan dampak yang buruk bagi negara yang kalah maupun sebaliknya bagi negara pemenang perang. Tidak ada perang yang berakibat kemakmuran, tetapi sebaliknya adalah kesengsaraan. Inilah yang dialami Jerman sesudah Perang Dunia I. Industri kacau, pengangguran meningkat, nilai mata uang merosot, perdagangan terhenti. Hal yang sama juga dirasakan oleh negara sekutu Jerman. Perang Dunia II telah berakhir kemenangan mutlak di pihak negara-negara Sekutu. 

Ternyata peperangan yang baru berakhir ini merupakan peperangan yang terdahsyat yang pemah dikenal umat manusia; penggunaan senjata senjata termodern ketika itu menimbulkan kerugian dan kehancuran material yang sangat besar, pada pihak yang kalah maupun pada pihak yang menang, korban manusia yang tewas, meliputi berpuluh juta, belum lagi terhitung mereka yang luka luka dan cacad. Rumah-rumah penduduk pun banyak yang hancur. Banyak daerah-daerah yang demikian menderitanya, sehingga rakyatnya memerlukan bantuan makanan dan pakaian segera, jika tidak dicegah, jatuhnya korban akan lebih banyak lagi.


b. Peristiwa ekonomi merupakan peristiwa yang menggambarkan kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi. Ciri utama dari kegiatan ekonomi adalah adanya produksi dan pertukaran hasil produksi dalam bentuk kegiatan jual beli. Produk yang diperjualbelikan bisa berbentuk barang atau jasa. Peristiwa ekonomi sebagai sejarah masyarakat manusia Indonesia dimulai sejak zaman kuno, zaman hindu-buddha, zaman Islam, zaman penjajahan, zaman kemerdekaan, dan zaman kontemporer. Kita ambil contoh peristiwa ekonomi pada masa kuno yaitu perdagangan dan pelayaran di Selat Malaka.


c. Peristiwa politik biasanya peristiwa kehidupan manusia yang berkaitan dengan kekuasaan. Kekuasaan dapat berhubungan dengan penguasa, negara, pemerintahan, keputusan-keputusan pemerintah, partai politik, undang-undang, keterlibatan masyarakat dalam politik misalnya pemilu, dan lain-lain.

Penguasa bisa seorang raja, presiden, pemimpin partai. Terdapat pula orang-orang tertentu yang bukan penguasa tetapi memiliki pengaruh terhadap kekuasaan, yang biasanya orang-orang tersebut dikatagorikan sebagai “orang-orang besar”, misalkan seorang tokoh masyarakat yang memiliki kharisma di mata masyarakatnya. Dalam sejarah Indonesia, salah satu peristiwa politik tersebut dapat dilihat dalam jatuhnya pemerintahan Orde Baru atau rezim Suharto pada tahun 1998. Cerita di bawah ini akan menggambarkan bagaimana proses jatuhnya pemerintahan Suharto yang dikutip dari berbagai sumber.

0 komentar:

Post a Comment