September 18, 2012

Versi materi oleh Eni A dan Tri H


Hakikat Peta - Melihat dan membaca peta di depan membuktikan bahwa peta sangat penting dalam kehidupan manusia. Peta kuno misalnya, dibuat dan digunakan karena saat itu mereka membutuhkannya dalam penjelajahan dan penelitian, meskipun dalam bentuk yang masih sangat sederhana. Hal inilah yang kemudian mendorong berkembangnya ilmu kartografi.

Melihat kenyataan ini, peta telah menjadi salah satu metode komunikasi dengan cara grafis, yang sering disebut graphicacy. Graphicacy ini dapat dilakukan dengan berbagai teknik mulai dari penggunaan hasil fotografi, grafik, diagram, sampai pada peta. Semua cara tersebut mempunyai kekhasan, yaitu menggunakan bentuk dua dimensi untuk menyampaikan dan menyajikan konsep dan ide. Sementara itu seiring perkembangan teknologi, media komunikasi tersebut makin berkembang, salah satunya adalah penciptaan peta tiga dimensi.

Hal penting pada peta adalah bagaimana menyajikan hubungan keruangan. Suatu bentuk hubungan keruangan bisa saja dinyatakan dalam angka dan kata. Penggunaan kata dan angka dianggap tidak efisien, seperti ungkapan ’suatu gambar dapat berarti seribu kata’. Ungkapan tersebut seolah menjadi anggapan umum bahwa data yang berhubungan dengan keruangan akan lebih efisien disajikan dalam peta. Pada peta, hubungan keruangan disajikan dengan simbol dua dimensi yang disusun secara sistematis.

Oleh karena itu, diperlukan kecakapan dalam membuat dan membacanya. Kesalahan bisa timbul dalam sistem komunikasi ini. Nah, berikut bagan yang menggambarkan sistem komunikasi peta (kartografis) dan bagian-bagian yang bisa menimbulkan kesalahan komunikasi kartografis.





Keterangan :

  • Source : kenampakan di permukaan Bumi.
  • Enconder : simbol yang digunakan untuk menggambarkan kenampakan di Bumi pada suatu peta.
  • Signal : peta itu sendiri, yang di dalamnya disajikan gambaran dua dimensi kenampakan di permukaan Bumi, yang disusun oleh simbol.
  • Decoder : mekanisme otak penerima atau pembaca mengartikan simbol pada peta.
  • Recipient : pembaca peta.
  • Noise : ketidaktepatan penggunaan simbol, keterangan yang tidak tepat, kurang terampil dalam membuat dan membaca peta, dan sebagainya.


Melalui bagan tersebut, kamu menjadi tahu bagaimana kesalahan penggunaan peta bisa terjadi. Dengan demikian, jika suatu saat kamu membuat peta bisa menghindari atau setidaknya meminimalkan kesalahan seperti pada noise.

Kesalahan ini memang sering terjadi karena peta merupakan pengecilan dari permukaan Bumi yang sengaja dipersiapkan menurut ukuran geometris pada suatu bidang datar, dengan simbol yang digeneralisasi untuk mewakili kenampakan sebenarnya. Oleh karena variasi yang kompleks inilah, tidak mudah menyajikan aspek keruangan dalam peta serta mendefinisikan hingga diperoleh kesimpulan yang menyatu.

Sehingga dalam pembuatan peta perlu diperhatikan batasan berikut.

1. Peta menggambarkan hubungan yang jelas secara matematis antara objek yang digambarkan (misalnya jarak) dengan ukuran sebenarnya. Perbandingan ukuran objek sebenarnya dan ukuran pada peta dinyatakan dengan skala.
2. Meskipun peta menyajikan kenampakan di permukaan Bumi, tetapi tidak semua fenomena bisa disajikan secara keseluruhan pada suatu peta. Oleh karena itu, perlu adanya generalisasi, klasifikasi, dan penyederhanaan.


Itulah beberapa hal yang harus kita cermati dalam pembuatan peta. Pada hakikatnya peta adalah perwujudan rangkaian sistem informasi, sehingga kesalahan sedikit saja pada tahap pembuatan bisa merugikan pembaca peta.

0 komentar:

Post a Comment